Salah Nahkim
"supri, saiful, ke kamar saia sekarang!"
selang beberapa menit mereka berdua masuk ke kamar gw dan duduk.lampu da gw matiin dan pintu gw tutup.
(JUJUR!APA YG DI PIKIRAN LO ITU HAH?!)
"siapa yang nyuruh duduk"
mereka senyum lalu berdiri
"g usah cengar cengir! saia g suka orang yang salah tapi g tau malu!"
berubah tegang. yang satu kaya rada nantang
menghela nafas
"dari awal saia dah bilang, kalian melanggar, saia g rugi sedikitpun"
menatap mereka "tapi kalian yang rugi!"
"kalian tau kenapa kalian saia panggil ke sini?" mata sinis
diam......"engga"
berjalan di depan mereka sambil menyilangkan tangan di dada, "saia kasih waktu dua menit kalian pikirkan apa sebabnya sampe kalian saia panggil ke kamar saia" masih dg nada sinis
dan mereka diam
satu menit
satu setengah menit
"magrib! imam sudah baca alfatihah, barisan belakang sudah takbirotul ihrom semua kalian malah cekikikan di belakang. MAKSUD KALIAN APAH?!"
muka mereka berubah, dahi berkernyit
"solat itu menghadap Allah, kalian malah main main!!"
"ini jangan kalian anggap sepele yah, mungkin kalian anggap ini kecil, tapi ini bisa mendekati kekufuran!!!"
"jangan main main dengan sholat!"
mengangkat tangan, memberanikan bicara, "saia engga ketawa tawa ko stadz.."
"saia juga"
menghela nafas
"saia paling g suka yg kaya gini. jelas jelas saya sholat di depan kalian tapi kalian berani bilang kaya gitu.kalian mw bohong sama saia?" masih dg nada sinis
"kalian gpp klo g mau di hukum tapi saia paling g ada yang bohong di depan saia!!!"
"tapi saia emang g ketawa koq stadz, lagian waktku magrib juga saia solatnya di shof awal, di samping mas arifin"
"USTADZ ARIFIN SHOLAT DI SAMPING SAIA!!!" melotot tajam
"bener stadz, magrib itu kan abis saia komat saia langsung diri di shof awal di samping mas arifin."
"klo saia, saia emang sholat di belakang tapi saia engga ketawa tawa tadz"
"saia ngomong gini g asal yah, selesai sholat saia tengok ke belakang ke asal suara dan yang saia liat antum berdua."
"tapi saia solat di shof awal kq tadz..."
"okeh, baik. antumn berani bersumpah bahwa antum....."
"demi Allah stadz saia magrib solat di sof awal!"supri
"saia juga g ketawa tawa waktu solat magrib" saiful
"okeh, antum supri, keluar...."
supri keluar tanpa sepatah kata.
"antum saiful, kenapa magrib tadi antum g azan?"
"mm...saia g tau koq tadz klo magrib jadwal saia"
"makanya kan saia bilang dari awal, ini saia buatkan jadwal adzan, tolong perhatikan jadwal masing masing"
menunduk
"saia g akan nerima klo nanti ada yang bilang, saia g tau jadwal saia, saia lupa jadwal saia
makanya kemaren kan da saia bilang, ini jadwal mau saia robek atau saia pasang? semua g da yang bilang robek, berati semua sepakat untuk setuju. ini konsekwensi.
tadi saia juga udah manggil rifai, dia jg dah saia hukum karna g azan
jadi g adil kalo saia g hukum kamu"
"tadi aslinya saia mw azan stadz, tapai kata mas supri sekarang jadwalnya dia, yaudah dy yang azan..."
"makanya saia bilang, perhatikan jadwal masing masing!saia g mw denger kata kata kaya gitu.
udah, pus ap sepuluh kali!"
dengan muka masih bingung, akhirnya saiful pus ap
"jangan di ulangi lain kali..."
huft.....masi bergemuruh di dada masalah ketawa dlm solat. ini jelas, karna gue denger sendiri suara mereka di belakang gue!
tapi udahlah.....ganti baju, siap siap tidur.
baru lepas kaos, saiful dateng lagy ke kamar gw
"stadz, liat sini bentar..."
di bawa ke papan pengumuman. "hari kamis saia emang g ada jadwal azan koq tadz.... "
"coba liat yg magrib"
"magrib jadwalnya mas supri tadz....bukan aku...tuh..."
MAGRIB:SUPRIYANTO
pasang muka inocent "berati salah, supri yg g azan tadi. pus up kamu supri!"
"saia mau azan koq tadz tadi. tapi sama pak Tris di suruh nyapu ajah, dy yg azan...yaudah, saia nyapu dy azan..."
"oh...yaudah klo gitu..."
langsung balik ke kamar.tutup pintu. kea gada dosa banget
pas mas arifin dateng, gw tanya."eh, antum inget g tadi magrib ana solat samping antum?"
"kapan?"
"magrib"
"mm....ooh, iya. he eh antum di samping saia. lha mank kenapa?"
"engga, tadi kan saia nyidang anak, dy ketawa waktu mw solat padahal udah di sof dan yg laen da pada takbirotul ihrom semua. antum denger g tadi?"
"enggaa kaya'nya..."
"engga yah, pokoknya ana jelas banget lah denger suara mereka berdua. pas selesai solat ana cek ke belakang juga bener mereka di belakang ana"
"lha teruz?"
"mereka g ngaku, kta.a si supri jg solatnya di samping antum di sof awal.."
"supri?"
"he eh...katanya gitu.."
"se..se...ta inget inget dulu...."
"oiya....magrib emang supri solat di samping ku di sof awal, kan abis dia komat, dy langsung diri din samping saia. kalo antum, saia inget nya antum di sof awal bagian kiri. soalnya kan antum abis solat maju kedepan baca hadits tho? lha itu antum lewat depan saia..."
ikut mengingat ingat
"oh iya yah...berati bukan pas magrib, tapi isya!"
"he eh, ne pas isya antum baru di samping saia."
hadeeeh......
selang beberapa menit mereka berdua masuk ke kamar gw dan duduk.lampu da gw matiin dan pintu gw tutup.
(JUJUR!APA YG DI PIKIRAN LO ITU HAH?!)
"siapa yang nyuruh duduk"
mereka senyum lalu berdiri
"g usah cengar cengir! saia g suka orang yang salah tapi g tau malu!"
berubah tegang. yang satu kaya rada nantang
menghela nafas
"dari awal saia dah bilang, kalian melanggar, saia g rugi sedikitpun"
menatap mereka "tapi kalian yang rugi!"
"kalian tau kenapa kalian saia panggil ke sini?" mata sinis
diam......"engga"
berjalan di depan mereka sambil menyilangkan tangan di dada, "saia kasih waktu dua menit kalian pikirkan apa sebabnya sampe kalian saia panggil ke kamar saia" masih dg nada sinis
dan mereka diam
satu menit
satu setengah menit
"magrib! imam sudah baca alfatihah, barisan belakang sudah takbirotul ihrom semua kalian malah cekikikan di belakang. MAKSUD KALIAN APAH?!"
muka mereka berubah, dahi berkernyit
"solat itu menghadap Allah, kalian malah main main!!"
"ini jangan kalian anggap sepele yah, mungkin kalian anggap ini kecil, tapi ini bisa mendekati kekufuran!!!"
"jangan main main dengan sholat!"
mengangkat tangan, memberanikan bicara, "saia engga ketawa tawa ko stadz.."
"saia juga"
menghela nafas
"saia paling g suka yg kaya gini. jelas jelas saya sholat di depan kalian tapi kalian berani bilang kaya gitu.kalian mw bohong sama saia?" masih dg nada sinis
"kalian gpp klo g mau di hukum tapi saia paling g ada yang bohong di depan saia!!!"
"tapi saia emang g ketawa koq stadz, lagian waktku magrib juga saia solatnya di shof awal, di samping mas arifin"
"USTADZ ARIFIN SHOLAT DI SAMPING SAIA!!!" melotot tajam
"bener stadz, magrib itu kan abis saia komat saia langsung diri di shof awal di samping mas arifin."
"klo saia, saia emang sholat di belakang tapi saia engga ketawa tawa tadz"
"saia ngomong gini g asal yah, selesai sholat saia tengok ke belakang ke asal suara dan yang saia liat antum berdua."
"tapi saia solat di shof awal kq tadz..."
"okeh, baik. antumn berani bersumpah bahwa antum....."
"demi Allah stadz saia magrib solat di sof awal!"supri
"saia juga g ketawa tawa waktu solat magrib" saiful
"okeh, antum supri, keluar...."
supri keluar tanpa sepatah kata.
"antum saiful, kenapa magrib tadi antum g azan?"
"mm...saia g tau koq tadz klo magrib jadwal saia"
"makanya kan saia bilang dari awal, ini saia buatkan jadwal adzan, tolong perhatikan jadwal masing masing"
menunduk
"saia g akan nerima klo nanti ada yang bilang, saia g tau jadwal saia, saia lupa jadwal saia
makanya kemaren kan da saia bilang, ini jadwal mau saia robek atau saia pasang? semua g da yang bilang robek, berati semua sepakat untuk setuju. ini konsekwensi.
tadi saia juga udah manggil rifai, dia jg dah saia hukum karna g azan
jadi g adil kalo saia g hukum kamu"
"tadi aslinya saia mw azan stadz, tapai kata mas supri sekarang jadwalnya dia, yaudah dy yang azan..."
"makanya saia bilang, perhatikan jadwal masing masing!saia g mw denger kata kata kaya gitu.
udah, pus ap sepuluh kali!"
dengan muka masih bingung, akhirnya saiful pus ap
"jangan di ulangi lain kali..."
huft.....masi bergemuruh di dada masalah ketawa dlm solat. ini jelas, karna gue denger sendiri suara mereka di belakang gue!
tapi udahlah.....ganti baju, siap siap tidur.
baru lepas kaos, saiful dateng lagy ke kamar gw
"stadz, liat sini bentar..."
di bawa ke papan pengumuman. "hari kamis saia emang g ada jadwal azan koq tadz.... "
"coba liat yg magrib"
"magrib jadwalnya mas supri tadz....bukan aku...tuh..."
MAGRIB:SUPRIYANTO
pasang muka inocent "berati salah, supri yg g azan tadi. pus up kamu supri!"
"saia mau azan koq tadz tadi. tapi sama pak Tris di suruh nyapu ajah, dy yg azan...yaudah, saia nyapu dy azan..."
"oh...yaudah klo gitu..."
langsung balik ke kamar.tutup pintu. kea gada dosa banget
pas mas arifin dateng, gw tanya."eh, antum inget g tadi magrib ana solat samping antum?"
"kapan?"
"magrib"
"mm....ooh, iya. he eh antum di samping saia. lha mank kenapa?"
"engga, tadi kan saia nyidang anak, dy ketawa waktu mw solat padahal udah di sof dan yg laen da pada takbirotul ihrom semua. antum denger g tadi?"
"enggaa kaya'nya..."
"engga yah, pokoknya ana jelas banget lah denger suara mereka berdua. pas selesai solat ana cek ke belakang juga bener mereka di belakang ana"
"lha teruz?"
"mereka g ngaku, kta.a si supri jg solatnya di samping antum di sof awal.."
"supri?"
"he eh...katanya gitu.."
"se..se...ta inget inget dulu...."
"oiya....magrib emang supri solat di samping ku di sof awal, kan abis dia komat, dy langsung diri din samping saia. kalo antum, saia inget nya antum di sof awal bagian kiri. soalnya kan antum abis solat maju kedepan baca hadits tho? lha itu antum lewat depan saia..."
ikut mengingat ingat
"oh iya yah...berati bukan pas magrib, tapi isya!"
"he eh, ne pas isya antum baru di samping saia."
hadeeeh......
0 komentar